Kamis, 06 September 2012
seorang wanita sholehah yang berjuang di jalan Allah (SUMAYYAH)
Tauhidnya begitu teguh, sekeras baja. Cahaya iman di hatinya tak
pernah redup. Ia rela darahnya tertumpah, demi membela Islam, agama
yang diyakini kebenarannya. Sejarah Islam menorehkan namanya dengan
tinta emas sejarah. Dialah Muslimah pertama yang gugur di jalan Allah.
Wanita mulia yang layak diteladani kaum hawa itu bernama Sumayyah binti
Khayyat. Awalnya, Sumayyah hanyalah seorang hamba sahaya. Dengan penuh
kesabaran dan ketekunan, ia bekerja kepada Abu Hudzaifah bin
Al-Mughirah. Budi pekertinya yang baik membuat Abu Hudzaifah menikahkan
Sumayyah dengan saudara angkatnya bernama Yasir, seorang pria dari
Yaman.
Dari hasil pernikahan itu, pasangan Sumayyah dan Yasir dikaruniai
seorang putra bernama Ammar. Kebahagian Sumayyah kian bertambah, ketika
Abu Hudzaifah memerdekakan Ammar dari perbudakan. Setelah tuannya
meninggal, keluarga Sumayyah hidup di bawah perlindungan Bani Makhzum
sampai Ammar menginjak dewasa dan Sumayyah dan Yasir memasuki usia tua.
Hingga akhirnya, sebuah kabar gembira bagi seluruh umat manusia tiba.
Seorang yang bernama Muhammad SAW datang membawa cahaya iman dan agama
yang diridlai Allah SWT, yakni Islam. Muhammad adalah seorang Rasul yang
membawa kabar gembira dan penyempurna akhlak manusia.
Kabar datangnya Nabi baru mengguncang seantero Makkah. Ada orang yang
tertarik, namun lebih banyak lagi yang menolak. Ammar bin Yasir dengan
rasa penasaran, kemudian mendatangi Rasulullah di rumah Arqom bin Arqom
dan mendengarkan langsung wahyu yang diturunkan Allah SWT.
Ammar tahu betul sifat dan akhlak seorang Muhammad yang sangat tepuji.
Ia langsung yakin dengan kebenaran firman Allah SWT yang disampaikan
melalui Rasulullah SAW. Tanpa rasa ragu, Ammar mengucapkan ikrar
syahadatnya dan menjadi seorang Muslim. Dengan penuh kegembiraan, Ammar
menyampaikan kabar datangnya seorang Nabi itu kepada ibu dan ayahnya.
Cahaya iman ternyata menyinari hati Sumayyah dan Yasir. Keduanya
kemudian mengikuti jejak sang anak bersyahadat dan menjadi Muslimah dan
Muslim. Berbeda dengan keluarga Sumayyah, kebanyakan orang Quraisy
justru sangat anti bahkan memusuhi Islam, ajaran yang dibawa Rasulullah
SAW.
Pada awalnya, Sumayyah dan keluarganya menyembunyikan keimanan mereka
terhadap Islam. Namun, tauhid yang disembunyikan rapat-rapat itu
akhirnya diketahui juga. Mengetahui Sumayyah dan keluarganya telah masuk
Islam, murkalah orang-orang musyrikin, terutama Bani Makhzum, yang
selama ini melindungi mereka.
Teror dan siksaan mulai mendera mereka. Kaum musyrikin memaksa Umayyah
bersama suami dan anaknya untuk melepas keyakinan. Posisi mereka yang
rendah, membuat keluarga Sumayyah harus tabah menghadapi tekanan dan
siksaan. Mereka hanya senantiasa memohon perlindungan dan pertolongan
dari Allah SWT.
Orang-orang Quraisy tanpa rasa iba menyiksan dan menyeret mereka di
jalanan dan membawa mereka ke padang pasir di tengah terik matahari.
Kaum kafir itu lalu memakaikan baju besi kepada mereka untuk menambah
penderitaan Sumayyah. Setelah keringat mereka berhenti mengalir, tubuh
mereka kering, dan darah mereka mulai bercucuran, mereka dipaksa untuk
kembali murtad dari agama Islam dan dipaksa untuk menghina dan mencaci
Rasulullah.
Kerasnya siksaan tak membuat iman mereka goyah. Hingga akhirnya, Abu
Jahal turun tangan untuk menyiksa Sumayyah dan keluarganya. Tangan dan
kaki mereka diikat lalu dilemparkan diatas kerikil tajam dan panas.
Cambuk yang melukai tubuh mereka tak mampu melunturkan keyakinan mereka
terhadap kebenaran Islam.
Di tengah siksaan yang kejam, Sumayyah dengan penuh keberanian justru
menantang Abu Jahal, seorang pemimpin Quraisy yang ditakuti. Abu Jahal
murka mendengar seorang perempuan menantangnya. Ia lalu membunuh
Sumayyah dengan cara yang keji, demi menutupi rasa gengsinya, yang telah
ditantang seorang perempuan.
Sumayyah pun gugur sebagai syahidah pertama. Ia adalah pahlawan Islam
pertama yang meninggal, karena membela agama Allah. Rasulullah SAW pun
secara khusus berdoa untuk keluarga Sumayyah. ''Bersabarlah keluarga
Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah surga,'' sabda Rasulullah SAW.
Ternyata peran wanita dalam membela Islam sungguh begitu besar.
Sumayyah, sebagai orang ketujuh yang masuk Islam, berani mengorbankan
nyawanya untuk membela kebenaran agama Allah. Sungguh, Sumayyah adalah
Muslimah yang layak dijadikan panutan dan teladan. Namanya tetap
dikenang sepanjang masa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar